Jumat, 01 Juli 2022
SENJA
Senjaku yang mengintip diam-diam.
Dia datang tanpa malu-malu, memberi keindahan.
Namun sekejab hilang.
Saat sore itu...
Dia menyapaku.
Kuberdiri menatapmu.
Senjaku...
Yang memberi rasa hangat.
Saat sang mentari tenggelam.
Aku menikmati keindahanmu.
Tanpa mampu menggapaimu.
Ingin lama mendambamu.
Namun, aku tahu...
Kau akan terganti oleh sang malam.
Atas nama jingga, senjaku...
Dia yang akan pergi.
Namun berjanji esok akan kembali lagi.
Senja mengajarkanku, bahwa langit tak selamanya cerah.
Gelap pun tak selalu sederhana.
Di balik manisnya awan dan gelapnya malam.
Kau menyajikan sebuah goresan yang indah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar